Kalo bicara tentang CV (Curriculum Vitae) atau Biodata atau
Daftar Riwayat Hidup atau Data Diri atau Resume atau apapun namanya, akan ada
beberapa hal mengenai organisasi atau aktivitas dalam hidup yang tak bisa
tertuliskan.
Dalam hidup saya, 2 aktivitas tersebut yang saya sebut
sebagai The Unseen CV.
Aktivitas pertama, yaitu aktivitas entah apapun alasannya,
mungkin karena memang itu adalah aktivitas underground, rahasia yang ga
dimungkinkan untuk diketahui pihak lain. Misalnya : karena rahasia, ga mungkin
juga saya ceritakan disini. Kalo diceritain berarti udah ga jadi rahasia lagi
doooong. Yang jelas dari berbagai macam kegiatan, organisasi dan aktivitas yang
bahkan mungkin lebih banyak menyita waktu dan tenaga dibanding kegiatan dzohir
lainnya, InsyaAllah saya tidak akan pernah menyesal walaupun segala letih tak
dapat terpampang hanya dalam sebuah CV dunia. Biarlah Allah yang memaparkannya
sebagai kebaikan di akhirat kelak. Aamiin.
Aktivitas kedua, yaitu aktivitas yang memang karena pada
kenyataannya aktivitas tersebut tidak ada keterkaitan dan terlebih lagi tidak
dapat menunjang aktivitas selanjutnya.
Banyak juga nih kegiatan disini yang kemudian tersisihkan
dari urutan kegiatan dalam CV yang mungkin dianggap tidak perlu.
Misalnya :
Keikutsertaan dalam Laskar Muda Beraksi yang notabene
kegiatan ini berbasis tentang kesehatan dan aktivitas sosial yang kemudian
segala pengalaman mengenai kesehatan dan sertifikat sekelas PMI Nasional pun
tidak menjadi penting untuk disertakan dalam CV lamaran kerja yang selalu saya
tujukan selalu tepat di bidang hukum.
Saat membuat CV untuk lamaran kegiatan sosial, kemudian
sertifikat apapun yang berhubungan dengan pendidikan dan keilmuan mengenai
hukum yang telah diikuti tak terlalu penting juga untuk ditonjolkan. Disinilah
baru segala kegiatan sosial diakui dan dinomorsatukan.
Ketika membuat CV untuk merajut jenjang kehidupan
selanjutnya (#eeea), mungkin nama dari segala aktivitas baik akademik maupun
sosial itu bukanlah menjadi hal penting untuk sebuah pertimbangan, tapi lebih
ke bagaimana pengaplikasiannya untuk kehidupan.
Itulah hidup. Jika ada pernyataan hidup adalah pilihan. Ya
mungkin ini adalah salah satunya.
Tidak semua apa yang telah kita kerjakan, apa yang kita
anggap sibuk pada masanya dapat kita cantumkan dalam sebuah tulisan dan
dikisahkan seluruhnya. Tergantung kebutuhan. Penyortiran amat sangat diperlukan
demi efektivitas tapi tetap ngena dalam satu cerita hidup.
Ketika aktivitas yang menyita waktu, tenaga dan pikiran itu
hanya bisa menjadi pelajaran tak terekspos, bersyukurlah segala amanah itu
sampai dipundakmu. Setidaknya pelajaran dan pengalaman berharga yang belum
tentu orang lain dapat itu bisa kamu dapatkan walau tanpa ketenaran melekat.
Komentar