Berawal rencana perdin dari kantor baru ini ke luar kota, dan terpilihlah Bandung, awalnya merasa apalah Bandung lagi kenapa ga kota baru yang belum pernah aku injakkan kaki disana, tapi yasudahlah, apalah aku ini, ikut sajalah.Ga mau rugi udah sampe Bandung cuma ngurusin kerjaan, dan dahsyatnya perjalanannya dibuat menuju akhir pekan, jadi, pas di akhir pekannya free. Untuk menghilangkan kebulukan ini, langsunglah hubungi pasukan maen disana, tepatnya pasukan yang selalu ready untuk diajak maen. Haha. dan seperti disangka, gayung pun bersambut.
Dan Senin ini, waktunya bikin laporan perdin dan nulis cerita pasca perdin yang lebih seru itu, hahaha.
Menulis disini lebih menarik daripada menulis dalam Ms Word dengan susuan kata yang penuh aturan, ilmiah dan berdasar hukum, lebih tepatnya yang perlu mikir untuk menyelesaikan laporan Perjalanan Dinas (Perdin) ke Bandung pekan lalu.
Jalan ke Bandung dari Rabu sore sampai Jumat siang tgl 04-06 Maret 2015, kami bermalam dan mengerjakan laporan dan diskusi di Hotel Grand Preanger, di Jalan Asia Afrika. Ah masih di kota, belum menghilangkan kebulukan kalo gini ceritanya, yasudahlah ya, cerita baru pernah nginep di hotel ini saja okey.
Pasca perdin, di malam sabtu dan malam minggu bermalam di Gading, kosan neneng tanpa mba ajeng karna ternyata dia juga lagi perdin ke Malang.
Cerita perdin ga terlalu wow untuk diceritakan, selanjutnya, cerita pasca perdin inilah yang perlu dituliskan disini. kyaaaaaaaa.
Cerita bersama teman, Puncak Bintang dan Bukit Moko, #theroktraveler akan di post ceritanya sendiri dalam post-an selanjutnya.
cekidot !
Komentar