screenshot tweet |
Nampaknya seperti itulah kehidupan sang pemburu berita, jurnalis, reporter dan kawan-kawannya.
Dimana ada senang disitu ada berita
Dimana ada duka disitu ada berita
Dimana berita biasa menjadi luar biasa karna polesannya
Dimana ada duka disitu ada berita
Dimana berita biasa menjadi luar biasa karna polesannya
Berawal cerita dari antrian pembuatan paspor yang ternyata in fact di kanim tersebut ada yang namanya jam istirahat yang menghentikan semua pelayanan. Dari jam 12.00-13.00 pelayanan publik ditutup karna jam istirahat. Means masyarakat pengemis pelayanan ini mesti menunggu para petugas istirahat, makan siang, dsb untuk mendapatkan pelayanannya.
Dalam rangka Reformasi Birokrasi, sang menteri PANRB selalu menggaungkan mengenai pelayanan publik. Telah ada anjuran mengenai pelayanan publik harus tetap buka walaupun tidak semuanya minimal tetep ada pelayanan walaupun di jam istirahat.
Namun nampaknya anjuran tersebut masih belum terlaksana diseluruh tempat pelayanan publik, diantaranya kanim jaksel ini.
Singkat cerita, dengan iseng tapi niat, teh gina, partnerku untuk nunggu antrian dari jam 8-15 menanti pelayanan pembuatan paspor yang terganggu dengan jaringan yang kacau, ngtweet dan mention ke pak menteri tentang pelayanan yang tutup di jam istirahat. Tak dinyana, dengan reaktifnya pak menteri langsung ngebales tweetnya.
Saat itu juga si teteh nge WA konco humas nya mengenai hal ini.
Tak dinyana setelah balik lagi ke kantor, pak agus sudah siap menaikkan berita ini ke web.
Dahsyat kan !!!
tuh kan, hal yang menurut sebagian orang cuma apalah ini bisa jadi sesuatu yang penting dan sumber rezeki malah bagi sebagian yang lain.
Komentar