Langsung ke konten utama

Cirebon #1: Pesta Laut “Nadran” Pagi


15 Nov 2014

Niatan para teman SSG nya teh puji akulah yang merealisasikan. Haha.

Memulai perjalanan menuju Cirebon dari pulang kantor jam 5 lewat karna cukup terhalang gerimis dengan angkot 01 Kalapa-Caheum (IDR 5k) dengan perjalanan hampir 1 jam karna macet. Sampai ke Cicaheum naik bis Bhinneka (IDR 50k). Bis keluar dari terminal jam 7 malam, tapi diluar pun masih aja ngetem, baru bener-bener berangkat kira-kira jam 8. Huh, perjalanan cukup panjang ternyata, akhirnya sampailah jam 1an di Cirebon dan dijemput oleh 2 motor kakak dan kakak iparnya teh puji (red: abi dan ummi)

*FYI. Nadran adalah upacara adat para nelayan di pesisir pantai utara Jawa, seperti Subang, Indramayu dan Cirebon yang bertujuan untuk mensyukuri hasil tangkapan ikan, mengharap peningkatan hasil pada tahun mendatang dan berdo’a agar tidak mendapat aral melintang dalam mencari nafkah di laut. Inilah maksud utama dari Upacara Adat Nadran yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun.

Kira-kira begini rangkaian acara nya:
  • ·       6.30 - persiapan perahu dan pengondisian masyarakat yang ikut naik perahu
Pagi tiba,kira-kira jam 6an ternyata saudara-saudaranya teh puji mulai berdatangan, dan mereka pun berniat sama untuk ikut naik perahu nadranan.
Setelah siap-siap, sarapan kami pun menuju sungai tempat start kapal-kapal karnaval itu menuju perbatasan laut. Sungainya cuma kira-kira butuh waktu 5 menit untuk ditempuh dengan jalan kaki dari rumah ummi.

Pertama kali liat perahu-perahu itu rada heran ngeliat baju-baju gelantungan diatasnya yang dikira itu kenapa bawa-bawa jemuran, tapi eh ternyata ya itu dia salah satu hiasan pemilik perahu buat ngehias kapalnya untuk kemudian dibagi-bagiin ke masyarakat selain makanan jajanan bocah, ciki, buah-buahan, sayuran, minuman yang digantungin diatasnya. Perahu ini sengaja dihias oleh para nelayan dan pemilik perahu sebagai bentuk rasa syukurnya, dan perahu ini gratis untuk dinaiki masyarakat yang mau ikutan prosesinya sampai ke batas laut.

  • ·         07.00 - start berangkat dari sungai
 
  • ·         7.40 - sampai ke batas laut, doa bersama sultan dan (mungkin) ulama daerah situ 
 
  • ·       7.45 - makan bersama (tapi makan bersama ini cuma disediakan untuk rombongan kapal sultan dan para orang penting kesultanan)
 
susasana makan sultan dan arek-areknya

berhubung aku dapat perahu yang ngangkut orang-orang penting jadi bisa ikutan prosesi diatas perahunya nunggu sampai mereka selesai makan kira-kira jam 8.00, perahu lainnya yang ngangkut masyarakat biasa mah ada yang sampe batas laut langsung balik lagi, bahkan ada yang belum nyampe udah puter balik, karna keberadaan kami disini memang dibatas waktu, takut keburu air surut malah nantinya kapal ga bisa balik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Negara Autokrasi Modern

Negara ini sering disebut Negara dengan sistem satu partai atau berpartai tunggal. Negara autokrasi dalam pengertiannya secara asli atau kuno praktis dewasa ini dapat dikatakan sudah tidak ada. Negara Autokrasi dalam bentuk murni sebetulnya hanya ditemukan pada jaman kuno dan berarti bahwa didalam Negara itu Kekuasaan pemerintahnya hanya dipegang atau dijalankan oleh satu orang tunggal saja. Yang disebut autokrasi modern inipun sifatnya agak samar-samar sehingga sepintas dari segi luarnya seakan-akan demokrasi modern. Tujuan akhir Negara Autokrasi Modern adalah menghimpun kekuasaan sebesar mungkin pada tangan Negara. Auto berarti sendiri, kratos atau kratein berarti kekuasaan. Pada jaman modern seperti sekarang ini kiranya sudah tidak ada lagi Negara autokrasi yang sifatnya masih murni seperti pada jaman kuno.karena pada jaman modern Negara autokrasi tersebut disamping seorang tunggal yang memegang pemerintahan Negara itu didapati adanya sebuah badan perwakilan yang mendamping

Jempol Cinta

dapet jempol nih dari Taqi Halo Taqiiii hari ini untuk yang ke-4 kali ke dokter dan ke rumah sakit yang berbeda pertama ke Bidan Rodiah kedua ke dr.Tri Yuniarti di RS IMC ketiga ke puskesmas keempat kali ini ke BWCC dr. Nadia Shafira BWCC sedeket ini dari rumah sering juga denger orang pada periksa kandungan kesitu tapi tetep aja ga ngeh setelah kepo lebih banyak soal tempat periksa yang asik dan deket ternyata baru ngeh si BWCC ini Dokternya ga pilih-pilih sih siapa aja lah namanya yang penting dia cewek dan praktek di after office hour Alhamdulillah yaa hal-hal yang di watirin kemarin-kemarin itu sirna sudah setelah ngeliat si baby ternyata masih ada tumbuh dan bergerak Alhamdulillah malah sempet ada adegan si baby ngasih jempol segala aaaaak, haruuu pengennya udah pengen kepo jenis kelaminnya nih tapi si baby nya masih ngumpetin aja dianya ngelipet paha terus jadi nutupin selangkangan jadi ga keliatan deh bagian itunya ah gapapa, yang penting normal, s

Papandayan Ceria (1)

Kekhawatiran membuluk bulan ini nekad dihajar jalan Jkt-Garut sendirian demi papandayan yang diidamkan. Fix ngga rencana ini jadi action itu pagi sebelum sore berangkat. Watir sih, rencana dadakan buat ngisi tanggal merah di hari Jumat ini sayang banget rasanya klo dilewatin tanpa menikmati alam Indonesia ini. perlengkapan yang seadanya Jumat, 03 April 2015 Jam 13.30 dari rumah menuju Pasar Jumat mencari bus jurusan Garut dengan segala kemacetan dan muter gegara ngangkot dan Alhamdulillah langsung dapet bus nya dan langsung berangkat di jam 14.30. Ya, masih sendiri tiada yang menemani. Ooouooo~ Sampailah di terminal Guntur Garut kira-kira jam 20.30an tanpa berlama-lama ketemu tim dari Bandung yang juga belum lama sampe dan kumpul di mushola deket terminal. Ajeng, Neneng, Aza, Utis dan Kang Hilman urang Garut. Sampe, sholat dan menunggu tanpa makan malam jam 11an kami langsung naik angkot charteran menuju Cisurupan. Dari tempat nunggu tadi dapet kenala